Status Gizi Balita:
- NTT memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia (37,4%), diikuti dengan prevalensi wasting (7,2%) dan underweight (26,2%). Hal ini menunjukkan bahwa masalah gizi masih menjadi isu kesehatan utama di NTT, terutama pada anak-anak balita.
- Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah gizi di NTT antara lain kemiskinan, kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi, pengetahuan gizi yang rendah, dan praktik pemberian makan bayi dan anak yang tidak tepat.
Kesehatan Ibu dan Anak:
- Angka Kematian Ibu (AKI) di NTT masih tergolong tinggi (120 per 100.000 kelahiran hidup), meskipun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Angka Kematian Bayi (AKB) juga masih tergolong tinggi (13 per 1.000 kelahiran hidup).
- Cakupan Pemberian ASI Eksklusif (59,3%) dan Cakupan Imunisasi Lengkap Bayi (65,4%) masih di bawah target nasional. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak ibu dan anak di NTT yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
Penyakit Menular:
- Kasus Tuberkulosis (TBC), Malaria, dan Dengue masih tergolong tinggi di NTT. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian penyakit menular di NTT masih perlu ditingkatkan.
Kesehatan Jiwa:
- Prevalensi Gangguan Jiwa Berat di NTT (1,4 per 1.000 penduduk) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Prevalensi Gangguan Depresi juga tergolong tinggi (9,7 per 100 penduduk).
- Hal ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius di NTT.
Ketersediaan Infrastruktur Kesehatan:
- Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di NTT masih tergolong rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk. Jumlah tenaga kesehatan, khususnya dokter, bidan, dan perawat, juga masih kurang memadai.
- Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan peningkatan infrastruktur dan sumber daya manusia di sektor kesehatan di NTT.